Bahan utama dari es krim tersebut adalah lemak dari
susu
kental manis, gula
pasir, padatan non-lemak dari susu segar. Sebagai tambahan,
pada bubuk es krim komersil terdapat pengemulsi berupa gelatin
, stabiliser
atau pemantap nabati, pewarna
makanan (biru berlian Cl 42090, coklat HT Cl 20285, Tartazin Cl 14720), dan perisa coklat. Ada juga
kuning telur yang digunakan sebagai
pengemulsi alami.
Berdasarkan teori, es krim termasuk
emulsi cair, dengan fase terdispersinya dalam bentuk cair dan medium
pendispersinya juga dalam wujud cair. Hal ini telah terbukti sebab campuran
antara susu segar, cream, susu kental, dan gula dengan campuran antara kuning
telur, gula, dan garam menghasilkan campuran yang kental yang tergolong koloid.
Dalam hal ini, campuran antara susu segar, cream, susu kental, dan gula
merupakan fase terdispersi sebab mengandung lemak yang akan teremulsi. Setelah itu,
emulsi lemak dalam air tersebut dibiarkan dalam waktu yang lama, kemudian campuran
dimasukkan ke dalam freezer yang suhunya cukup rendah untuk membekukan sebagian
campuran. Pada saat yang sama udara masuk ke dalam campuran saat dikocok. Jumlah udara yang ditambahkan menentukan
tekstur es krim yang dihasilkan. Tujuan dari pembekuan dan pengocokan bertahap
ini adalah membentuk buih yang stabil dari emulsi. Pengocokan tanpa pendinginan
tidak akan memberikan buih yang stabil. Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa
buih tersebut terjadi karena adanya lemak teremulsi dan juga karena adanya
kerangka dari kristal-kristal es yang kecil dan terdispersi di dalam larutan
makromolekular berair yang telah diberi gula.
Peranan gelatin pada produk komersial yang
digunakan adalah untuk membantu stabilisasi terkontrol dari emulsi di dalam
freezer. Bila tidak ada pengemulsi, lemak akan menggumpal di dalam freezer yang
menyebabkan tekstur es krim menjadi kasar. Stabilisasi gelembung-gelembung
udara pada es krim juga terjadi karena adanya kristal-kristal es dan fasa cair
yang sangat kental. Stabiliser-stabiliser ini juga dikatakan dapat
memperlambatan pertumbuhan kristal-kristal es selama penyimpanan. Hal ini karena jika kristal-kristal esnya
terlalu besar maka akan terasa keras di mulut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar